Masjid Al- Hasyimi Diserbu Pencari Berkah

    Masjid Al- Hasyimi Diserbu Pencari Berkah

    BOGOR - Tidak sulit menemukan masjid Al-Hasyimi. Mesjid bercorak warna hijau ini, terletak dalam lingkungan Institut Ummul Quro Leuwiliang Kabupaten Bogor. nformasi yang didapat dari DKM masjid Al Hasyimi bahwa mesjid ini baru selesai dibangun dua bulan yang lalu. 

    Pembangunan masjid al-Hasyimi didanai dari dana wakaf asal Timur Tengah. Masjid bertingkat dua atau dua lantai ini dapat menampung jamaah sekira 1500 orang.

    Tepat di minggu pertama fase awal Romadhon 1442 H masjid ini diserbu bukan hanya jamaah tetap, namun sejak Ashar satu persatu para utusan DKM Masjid di Bogor, berduyun-duyun menziarahi rumah Allah yang cukup megah ini.

    Bahkan sejak pagi hari disaat matahari baru tersenyum, masjid ini kedatangan tamu yang berniat melakukan aksi BBM (Bersih Bersih Masjid) Berkah, dari sebuah perusahaan cleaning service profesional yang kantor pusatnya bermarkas di Bandung.

    Sore hari setelah sholat Ashar berjamaah, dilanjutkan tawasul, tahlil yang dipimpin oleh Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bogor - Kyai Bundari Abbas.

    Ada acara apa sih sebenarnya di hari Srlasa malam Rabu tersebut?

    Dari undangan yang beredar di jejaring media sosial grup Nahdliyin, rupanya hari itu adalah momen bukber ( buka bersama puasa). 

    Rupanya tidak sebatas bukber saja. Bahkan ada sosialisasi dari bank BJB untuk produk-produk yang relevan dan bisa diterapkan dalam pengembangan ekonomi umat berbasis masjid dan manajemen keuangan masjid berbasis digital / bar code atau dikenal sistem pembayaran QRIS ( quick Response code Indonesia Standard).

    Kehadiran Bank BJB sosialisasi produk perbankan di Masjid Al-Hasyimi tidak lepas dari peran Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama Kabupaten Bogor.

    Apa yang melatar belanginya?
    Ya, pihak PC ltmnu dan jejaringnya, ltm mwcnu Leuwi liang menginginkan agar masjid-masjid yang belum memiliki rekening bank atas nama masjid dan juga belum punya QRIS bisa kumpul di masjid ini buka rekening berjamaah.

    Apa sih yang membuat antusias para DKM begitu besar untuk hadir?

    Rupanya, ada kemudahan persyaratan buka rekeningnya. Menariknya lagi, para ketua dan bendahara dkm masjid tidak perlu datang ke kantor bank. Cukup kumpul di masjid Al-Hasyimi IUQI (Institut Ummul Quro Al Islami) Leuwi Liang Bogor.

    Apakah hanya para dkm masjid yang ada di kecamatan Leuwiliang?. Rupanya tidak dari Leuwiliang saja.


    " Kami mengundang para DKM yang ada di kecamatan Leuwiliang dan sekitarnya",  papar ustadz Dodo Murtadho - Ketua panitia yang juga Ketua LTM MWCNU Leuwiliang.
    " Ini kegiatan setingkat event Jawa Barat. Betapa tidak disebut demikian. Peserta yang hadir ada Ketua LTN PWNU Jawa Barat - KH Din Din Ibrahim Maulana, MAg. Ada jajaran Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bogor. Ada jajaran Syuriah dan Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Leuwi Liang, Kec. Cibungbulang, Tenjo, Parung Panjang, Cibungbulang, Kemang, Ranca Bungur, Leuwi sadeng dan lainnya. Bahkan rombongan pengurus Muslimat NU Kabupaten Bogor" ustadz Dodo melaporkan pada 20 April 2021

    Adapun Ketua PC LTMNU Kabupaten Bogor sebagai pihak yang bersinergi dengan bank BJB cabang Cibinong  Bogor menuturkan " teman-teman para DKM tidak usah bimbang dan ragu terhadap program bank BJB yang mempunyai misi sebagai Agent of development. Sebagai bank milik pemerintah daerah Jawa barat, Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) berperan menjalankan program pendanaan pembangunan di Jawa barat dan banten. Atau kasnya pemerintah daerah. Ini Bank Umum Milik Daerah ( BUMD). Persis sama misinya dengan Bank Umum Milik Negara. Hanya cakupan luasnya yang berbeda, skala daerah dan skala nasional.

    Ada peran ganda mengusung misi pemerintah, sekaligus juga secara profesional badanbusaha  berusaha meraih keuntungan (profit oriented) yang hasilnya disetorkan ke kas Pemda Jawa Barat. Dari keuntungan sebagiannya,  melahirkan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility - CSR) yang  digelontorkan untuk warga Jawa Barat", papar Agus yang sekitar sepuluh tahun sebelumnya berkutat di perbankan.

    " Ada program QRIS dan Kredit Mesra (masyarakat ekonomi sejahtera), :tanpa bunga dan jaminan yang cocok diserap oleh kelompok  pebisnis berbasis rumah ibadah. Ini cocok untuk mengamputasi maraknya usaha rentenir bank keliling atau bank Emok yang sudah meresahkan dan menjerat masyarakat" lanjut Agus.

    Sementara Ketua LTM PWNU Jawa Barat mengatakan " kita dikasih tenggat waktu hingga 21 Mei 2021  oleh Ketua PBNU yang membidangi LTMNU, LDNU dan Muslimat NU - KH. Abdul Manan Abdul Ghani agar membentuk Anak Ranting NU (PARNU) berbasis Masjid sebanyak 2.700. atau sebanyak 27.000 pengurus PARNU. Jika dibagi rata sebanyak 27 kabupaten Kota, maka tiap kabuoaten kota harus terbentuk 100 PARNU berbasis Masjid. Untuk Kabupaten Bogor, saya optimistis, bisa tercapai. Apalagi harokah Ketua LTMNU Kabupaten Bogor dalam enam tahun terakhir boleh dibilang 'ngegas terus'. Hari ini aja hadir lebih dari seratus utusan DKM yang ikut Bukber . Ini bisa dijadikan 100 PARNU berbasis Masjid", beber kang Dindin.

    Selanjutnya sebagai pembekalan dari Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bogor - Kyai Bundari Abbas agar pengurus LTMNU tidak absen sholat jamaah untuk memakmurkan masjid.


    " Pengurus LTMNU shokatnya berjamaah di masjid. Sehingga layak sebagai kandidat yang mendapat perlindungan Allah oleh sebab hatinya selalu terpaut dengan masjid", pinta kyai Bundari.


    Adapun KH Athoillah (wakil Rois Syuriah PCNU Kab Bogor dan merangkap Ketua Bidang  Komisi Fatwa MUI Kabupaten Bogor menyoroti bahwa negara telah hadir dalam menyelamatkan aset  warga negara dengan dilembagakannya perbankan dan ketentuan OJK yang berfungsi untuk ini. Jika ingin selamat aset warga negara Indonesia, maka ikuti rambu dari pemerintah. Jangan tergiur iming-iming mendapat penghasilan sangat besar dengan usaha minimal tapi tanpa dilindungi ketentuan simpanan yang diatur oleh OJK ( otoritas jasa keuangan). Kita jsngan tertipu dengan iming-iming fastastis yang menyesatkan dengan hasil akhir cenderung merugikan. Uang kita ludes atau hilang karena risiko dari simpanan atau investasi yang tidak dijamin pemerintah. 
    Rasain sendiri ( take it for granted) akibat tidak taat aturan perlindungan pemerintah untuk aset warga masyarakat.

    "Alhamdulillah dengan masjid  mempunyai rekening bank BJB  atas nama masjid, berpeluang mempermudah akses untuk bantuan para marbot masjid dari BAZNAS Provinsi Jawa Barat. Ini kami tertarik sekali buka rekening bank bjb, aoakagi dengan persyaratan yang dipermudah wasilah sinergi ltmnu dengan bank BJB", kata beberapa pengurus dkm yang hadir. ( FERI)

    Justisia

    Justisia

    Artikel Sebelumnya

    Polres Kotawaringin Barat Laksanakan Pemeriksaan...

    Artikel Berikutnya

    Transaksi Exspor - Impor PT.Sinar Laut ...

    Berita terkait