MAGELANG - Sebanyak 500 warga Kota Magelang yang terdampak covid-19, mengikuti Padat Karya Tunai (PKT) atau program Cash For Work (CFW). Kegiatan padat karya tunai ini diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Padat karya tunai mulai dilaksanakan pada Jumat (9/4/2021) di Kampung Meteseh, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah. Hadir pada kegiatan peluncuran itu, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz, Wakil Walikota Magelang M. Mansyur, Sekda Kota Magelang Joko Budiyono, pengurus lembaga kemasyarakatan di Kota Magelang dan lainnya
Sebanyak 500 pekerja merupakan warga terdampak pandemi Covid-19 di 10 keluarahan, antara lain di Jurangombo Utara, Magersari, Tidar Selatan, Kedungsari, Wates, Panjang, Magelang, Kemirijo, Cacaban dan Gelangan.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Magelang Handini Rahayu menyebutkan, pemerintah menggelontorkan dana total sebanyak Rp 3 miliar atau sebesar Rp 300 juta per kelurahan untuk program tahun 2021 ini.
Baca juga:
Pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM
|
“Kegiatan ini berupa pekerjaan peningkatan infrastruktur pemukiman yang sudah mulai menurun kualitasnya. Program ini sekaligus mendukung mewujudkan Kota Magelang Tanpa Kumuh (KOTAKU) tahun 2024 sesuai dengan temanya CFW yakni Infrastruktur Terawat, Ekonomi Terangkat, ” katanya.
Handini menuturkan, tema CFW ini berkaitan pula dengan upaya pemerintah untuk mitigasi pandemi Covid-19 dengan memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga berpenghasilan rendah, masyarakat terdampak pendemi seperti korban PHK, penghasilan menurun dan sebagainya.
“Jadi kegiatan ini dimaksudkan untuk percepatan pemulihan ekonomi masyarakat setelah terdampak pandemi Covid-19, ” ujarnya.
Handini mengaku, pembukaan kegiatan sengaja digelar di Pendopo Mantyasih Kampung Meteseh, karena menurut sejarah kampung ini adalah cikal bakal kelahiran Kota Magelang. Apalagi tidak lama lagi, Kota Magelang akan memperingati Hari Jadi ke-1.115 pada 11 April 2021 mendatang.
“Di sisi lain, di kampung ini masih terdapat sekitar 10 hektar kawasan kumuh. Meski kawasan kumuh kategori ringan tapi perlu diperhatikan. Maka kita perlu dukungan semua pihak untuk mensukseskan program CFW ini, ” ucapnya.
Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menyatakan, CFW adalah kegiatan pemerintah yang luar bisa sebagai upaya merawat dan meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya yang terdampak Covid-19. Pihaknya pun mengapresiasi Kemen PUPR yang telah menginisiasi program ini.
“Program ini bagus, terimakasih Kemen PUPR yang sudah memberikan bantuan. Ini upaya pemerintah agar yang terdampak Covid-19 tidak semakin tertekan. CFW diharapkan juga bisa menuntaskan kekumuhan di Kota Magelang yang masih 10 persen, saya ingin 2021 selesai, tidak 2024, ” papar dr. Aziz.
Pihaknya meminta semua unsur terlibat dan mendukung program pemerintah. dr. Aziz meminta tidak ada pihak atau OPD yang berjalan sendiri-sendiri dalam bekerja, namun harus bersatu untuk kemajuan Kota Sejuta Bunga ini.
Lebih lanjut, padat karya adalah program luar biasa karena mampu menyerap tenaga kerja 500 orang di Kota Magelang. Mereka diberi upah Rp 70.000 per orang per hari selama program berlangsung 2 bulan ke depan. Menurutnya, program ini juga bisa membantu mengentaskan kemiskinan.
“Tapi program ini harus berkelanjutan, dan harus berkesinambungan dengan program yang lain. Agar para tenaga kerja ini bisa terus bekerja setelah program CFW selesai. Jangan sekadarnya saja, apalgi ini di tempat awal Kota Magelag terbangun, kita bangkitkan sejarah, kita harus berubah menuju lebih baik, ” pungkasnya. (Lbs)